Sunday, March 30, 2014

Akhlak Rasulullah saw Menghadapi Orang Berpenyakit


Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw sedang makan-makan. Lalu datanglah seorang lelaki hitam yang berpenyakit cacar sedang mengupas-ngupas. Maka apabila lelaki itu duduk di samping seseorang, berdirilah orang yang duduk di sampingnya. Kemudian Nabi saw menyuruh duduk orang hitam itu di sampingnya.

(Kitab Ihya Ulumuddin Bab Sombong)

Matinya Seorang Quraisy Yang Memandang Jijik Orang Lain

Diriwayatkan bahwasanya Nabi SAW berada dalam suatu golongan dari sahabat-sahabat di rumahnya, dimana mereka makan-makan. Maka berdirilah seorang peminta-minta yang sakit lumpuh yang tidak disenangi orang. Kemudian peminta-minta itu diizinkan masuk. 

Maka ketika peminta-minta itu masuk, lalu ia didudukkan oleh Rasulullah di pangkuannya. Kemudian beliau berkata kepadanya, “Makanlah”

Maka ada seorang Quraisy yang merasa jijik dan tidak senang kepadanya. Sehingga matilah orang Quraisy itu, dimana ia pun terkena penyakit lumpuh seperti yang diderita oleh peminta-minta itu.

(Kitab Ihya Ulumuddin Bab Sombong)

Menjaga Dari Kemewahan Hidup

Dari Abu Salamah Al Madini dari ayahnya dari neneknya, ia berkata, “Rasulullah saw pernah bersama kita di masjid Quba dimana beliau berpuasa. Maka kami bawakan ketika buka puasanya segelas susu dan kami masukkan ke dalamnya sedikit madu. Maka ketika beliau mengangkat gelas itu dan merasakan susunya, beliau dapati rasa manisnya madu. Lalu beliau bertanya, “Rasa apakah ini?” Kami menjawab, “Wahai Rasulullah, kami masukkan ke dalamnya madu sedikit.”

Kemudian Rasulullah meletakkan gelas itu, seraya berkata,
“Sesungguhnya saya tidaklah mengharamkan madu. Dan barangsiapa merendahkan diri karena Allah, niscaya ia diangkat derajat oleh Allah. Dan barangsiapa yang berbuat tadzbir (boros), niscaya dijadikan miskin oleh Allah. Dan barangsiapa banyak berdzikir kepada Allah niscaya ia dicintai oleh Allah.”

(HR Al Bazzar)