Dari Abu Salamah
Al Madini dari ayahnya dari neneknya, ia berkata, “Rasulullah saw pernah
bersama kita di masjid Quba dimana beliau berpuasa. Maka kami bawakan ketika
buka puasanya segelas susu dan kami masukkan ke dalamnya sedikit madu. Maka ketika
beliau mengangkat gelas itu dan merasakan susunya, beliau dapati rasa manisnya
madu. Lalu beliau bertanya, “Rasa apakah ini?” Kami menjawab, “Wahai
Rasulullah, kami masukkan ke dalamnya madu sedikit.”
Kemudian
Rasulullah meletakkan gelas itu, seraya berkata,
“Sesungguhnya saya tidaklah mengharamkan madu. Dan
barangsiapa merendahkan diri karena Allah, niscaya ia diangkat derajat oleh
Allah. Dan barangsiapa yang berbuat tadzbir (boros), niscaya dijadikan miskin
oleh Allah. Dan barangsiapa banyak berdzikir kepada Allah niscaya ia dicintai
oleh Allah.”
(HR Al Bazzar)