Saturday, May 2, 2020

Ada kisah menarik yang terjadi saat Rasul sedang berkumpul dengan sahabat di masjid. Saat itu, terciumlah bau tidak sedap. Bau kentut. Semua sahabat mulai tidak nyaman dengan bau itu. Lalu seseorang di antara mereka berdiri dan menyuruh dia yang kentut agar berdiri.

“Barang siapa yang kentut, berdirilah,” ujar salah seorang sahabat.

Semua hening. Tidak ada seorang pun yang berdiri. Mungkin orang yang kentut tersebut merasa malu.

Hingga tiba waktu shalat berikutnya, tak ada seorangpun yang berdiri dan mengaku dirinya yang kentut.

“Jika ada orang yang berdiri lalu berwudhu, pastilah ia orangnya. Orang itulah yang kentut.” Ujar salah seorang sahabat.

Semuanya diam. Tak ada yang beranjak dari tempat duduknya untuk berwudhu. Lalu Bilal berdiri untuk mengumandangkan Adzan.

Melihat keadaan itu, Rasulullah saw. mengerti orang yang kentut tadi merasa malu jika berwudhu seorang diri.
“Tunggu dulu, Aku belum batal, tapi saya hendak berwudhu lagi.” Kata Rasulullah saw.

Semua sahabat mengikuti Rasul untuk berwudhu. Dengan begitu, tidak diketahui siapa orang yang menyebabkan kehebohan akibat bau tak sedap itu, sampai sekarang. Itulah cara Rasulullah menutup aib seseorang. Begitu tinggi dan mulianya akhlak Rasulullah saw.

Abu Hurairah berkata, Nabi bersabda :
“… siapa yang menutupi (aib) seorang Muslim, Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya.”