Pada hari Perang
Uhud, Thalhah bin Ubaidillah menjaga keselamatan Rasulullah saw dengan jiwanya.
Ia lindungi Rasulullah saw dengan badannya sehingga ia terkena panah tapak
tangannya.
Maka jadilah
Thalhah seakan-akan terkena sifat ujub dengan perbuatan yang besar itu, karena
ia telah menebus dari Rasulullah dengan nyawanya itu sehingga ia berdarah.
Maka senantiasa
Umar memperhatikan perbuatan Thalhah yang demikian itu lalu berkata, “Maka
senantiasa Thalhah dikenal dengan sifat “na’wun”, yaitu semenjak anak jarinya
terkena panah bersama Rasulullah saw.
(HR Al Bukhari)
Na’wun menurut
arti bahasa adalah ujub. Hanya bahwasanya tidak diriwayatkan pada Thalhah ia
menampakkan rasa ujubnya dan tidak pula meremehkan orang muslim.
Pada waktu
bermusyawarah, Ibnu Abbas bertanya kepada Umar ra, “Bagaimana pendapatmu
tentang Thalhah?” Umar ra menjawab, “Dia itu seorang lelaki yang ada padanya rasa
megah diri.”
Maka apabila
tidak terlepas orang-orang yang seperti mereka dari ujub, maka bagaimanakah
orang-orang yang lemah jikalau mereka tidak menjaga diri!
(Ihya Ulumuddin, Bab Sombong dan Ujub)
No comments:
Post a Comment