Friday, January 26, 2018

Kisah Musa as Saat Menerima Sepuluh Perintah Allah


Ketika Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada Musa as, tiba-tiba pikirannya tertuju kepada istrinya, Safura’ ia memikirkan keadaannya. Karena pikirannya sempat melayang, Musa as tidak dapat mendengar suara Allah ketika Allah tengah menurunkan perintahNya yang ketiga.
Allah lalu memanggil Musa as, “Dimanakah engkau? Musa! Kemana engkau pergi?” Allah menyeru Musa as sekali, dua kali bahkan tiga kali, akan tetapi Musa as tidak mendengar-Nya. Untuk keempat kalinya Allah berseru lebih lantang, “Musa! Dimana engkau?”

Barulah Musa as tersadar dan berkata, “Oh, ya Allah, terpujilah diriMu, aku disini, aku disini.”

Allah kemudian berkata, “Tendanglah batu yang engkau sedang berdiri di atasnya itu.”

Ketika Musa as menendangnya, sang batu terbelah dua. Di dalamnya ada genangan air dan ada katak kecil sedang mengulum daun di mulutnya. Sang katak lalu lompat menjauh.

Allah bertanya, “Apa yang engkau lihat Musa?”
“Wahai Allah, di dalam batu itu terdapat katak kecil dengan daun hijau berada di mulutnya dan ada genangan air di dalam batu itu.”

Allah bertanya kembali, “Musa, apakah engkau melihat katak itu sebelumnya?”

“Tidak,”jawabnya, “Tidak, wahai Allah, aku tidak melihatnya.”

“Engkau sekarang tahu tentang katak itu, bukankah demikian? Siapa kiranya yang menyediakan air bagi sang katak? Siapa yang memberinya daun hijau? Siapa yang menyimpannya di dalam batu? Apakah Dia yang tidak lupa memberi makan katak itu akan lupa memberi makan istrimu Safura’?”

Lalu Musa as memanjatkan pujian kepada Allah dalam sebuah syair seperti ini: “Wahai Engkau yang memberi makan katak di dalam batu, yang memelihara seluruh kehidupan, memelihara daun-daun dan rerumputan. Siapa lagi yang dapat melakukan hal ini, wahai Allah?”
---
Demikianlah anakku, Allah Maha Kuasa. Dia tidak akan mungkin melupakanmu. Dia yang tidak pernah lupa akan seekor katak yang tersembunyi di dalam batu. Dia tidak akan melupakan satu pun ciptaan-Nya. Allah tidak akan meninggalkanmu. Allah tidak akan pernah lupa memerhatikan bahkan semut yang kecil seperti itu. Maka milikilah keyakinan kepada Allah. Engkau harus memiliki keyakinan kepada Dia yang tidak pernah melupakan dirimu. Jika engkau memiliki pikiran seperti itu, memiliki iman, keyakinan dan keteguhan hati seperti itu, engkau akan selalu menyadari bahwa Dia selalu menyaksikan dirimu. Dia hadir dalam semua kehidupan. Dia yang memelihara matahari, bulan dan bintang-bintang. Renungkanlah hal ini wahai anakku. Engkau dapat mengambil hikmah dari kisah Musa as.

(Dikutip dari "The Story of Moses as on Mount Sinai". Muhammad Raheem Bawa Muhaiyyaddeen. 101 Stories for Children. The Fellowship Press, Philadelphia, 1981)

No comments:

Post a Comment