Thursday, January 13, 2022

 Tahukah sahabat bahwa universitas tertua di dunia didirikan oleh seorang perempuan muslim? Ya, seorang perempuan. Tidak benar kalau ajaran Islam menomorduakan atau bahkan menindas perempuan. Justru ajaran mulia ini mengangkat peran perempuan setinggi-tingginya.

Perempuan itu adalah Fatimah al-Fihri yang berasal dari sebuah kota bernama Fez di Maroko. Dia dilahirkan sekitar tahun 800 M, anak dari seorang saudagar kaya bernama Muhammad Bnou Abdullah al-Fihri yang tinggal di Fez pada masa pemerintahan Sultan Idris II, putera dari Idris I pendiri Dinasti Idrisiyah di Maroko.
Fatimah adalah seorang yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap agamanya. Maka ketika ia mendapat warisan harta yang demikian besar setelah kematian ayah dan suaminya, maka ia memutuskan untuk membangun masjid di Fez yang saat itu memang tengah sangat dibutuhkan keberadaannya. Ia membuat bangunan masjid yang besar, cukup besar untuk menampung umat yang kian banyak jumlahnya.
Fatimah membebaskan sebuah lahan dari seorang suku Hawaara. Proyek pembuatan masjid itu dimulai di bulan Ramadhan tahun 254 Hijriyah, bertepatan dengan tahun 859 M, jadi pada usianya yang ke-59 tahun.
Masjid, selain merupakan ruang untuk beribadah digunakan juga untuk mencari ilmu. Kegiatan di masjid yang didirikan oleh Fatimah sangat sarat dengan nuansa akademik. Berbagai simposium dan debat kerap diselenggarakan disana. Berdasarkan sebuah dokumen bahwa berbagai posisi untuk menjadi tenaga pengajar mulai terbuka disana seiring dengan keberadaan berbagai perpustakaan. Itulah yang menjadi cikal bakal berdirinya Universitas al-Qarawiyyin yang diakui oleh UNESCO dan Guiness World Records sebagai universitas pertama di dunia. Keberadaannya mendahului dua universitas tua lainnya seperti Masjid Sankore di Timbuktu (didirikan tahun 989 M) dan Universitas Bologna (didirikan tahun 1088 M).
Universitas al-Qarawiyyin menghasilkan sekian banyak pujangga, ahli fiqih, ahli astronomi dan ahli matematika yang berasal dari berbagai tempat di dunia. Diantara para lulusannya adalah Abdurrahman Ibnu Khaldun - sang sejarawan terkemuka, Abu Walid Ibnu Rusyd - sang filsuf dan dokter ternama, juga Gerbert of Aurillac yang menjadi Paus Sylvester II.
Fatimah wafat di usia 78 tahun. Sepanjang hayatnya beliau mendapat julukan "ibu dari anak-anak" yang menurut seorang sejarawan Muhammad Yasser Hilali sebutan itu kemungkinan karena kedermawanannya dan fakta bahwa ia senantiasa meraih anak-anak agar mendapat pendidikan. []

No comments:

Post a Comment