Adalah Imran bin Hushain meminta minum untuk perutnya
(hausnya). Maka ia tetap terlentang selama tiga puluh tahun, tidak berdiri dan
tidak duduk. Dan telah dilobangi tempat tidurnya yang terdiri dari pelepah
kurma, dimana dengan lobang itu adalah tempat buang air besarnya.
Maka masuklah Muthrif dan saudaranya Al-Ala’ ke tempatnya,
keduanya menangis, karena mereka melihat keadaan Imran bin Hushain itu.
Imran lalu bertanya, “Mengapa kamu menangis?”
Muthrif menjawab, “Karena saya melihat kamu pada keadaan
yang demikian ini.”
Imran berkata, “Janganlah kamu menangis! Karena sesungguhnya
kecintaannya kepada Allah Ta’ala itu adalah kecintaan kepadaku.”
Kemudian Imran melanjutkan perkataannya, “Saya akan
menceritakan sesuatu kepadamu. Semoga Allah memberi kemanfaatan padamu dengan
keadaanku ini. Dan sembunyikanlah ceritaku ini sampai saya mati. Sesungguhnya
para malaikat telah berkunjung kepadaku. Lalu saya bersenang-senang hati dengan
mereka. Mereka memberi salam kepada saya, dan saya mendengar salamnya. Dengan
demikian saya mengerti bahwa cobaan yang menimpa kepadaku itu bukan siksaan,
karena dengan cobaan itu menjadi sebab sebuah kenikmatan yang besar. Maka
barangsiapa yang telah menyaksikan nikmat sebesar ini, siapa yang tidak ridha
dengannya?”
No comments:
Post a Comment