Abdul Wahid bin Zaid berkata,
“Saya keluar untuk menunaikan ibadah haji, lalu saya ditemani oleh seorang
laki-laki yang tidak berdiri, tidak duduk, tidak bergerak dan tidak tenang
melainkan ia membaca shalawat kepada Rasulullah saw. Lalu saya bertanya
kepadanya tentang yang demikian itu. Maka ia menjawab,
“Saya akan memberitahukan
kepadamu tentang yang demikian. Saya keluar pertama kali untuk pergi, kemudian
saya tidur di salah satu bagian rumah, ketika saya tidur tiba-tiba datang
kepadaku seseorang yang berkata, “Bangunlah, Allah telah mematikan ayahmu dan
menghitamkan rupanya.”
Lalu saya bangun dengan terkejut,
lantas saya segera melihat ayah saya dan ternyata ia telah meninggal dunia lagi
hitam mukanya. Lalu rasa ketakutan menyergapku sedemikian rupa. Tidak lama
kemudian, dalam kondisi yang masih bersedih, saya melihat empat orang hitam di
sekitar ayahku membawa tiang-tiang besi. Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki
yang bagus wajahnya dan berkata kepada mereka, “Menyingkirlah!” lalu ia
mengusap kepala ayahku dengan tangannya. Kemudian ia mendatangiku dan berkata, “Bangunlah,
Allah telah memutihkan muka ayahmu.”
Lalu saya bertanya kepadanya, “Siapa
engkau, wahai demi engkau saya korbankan ayah dan ibuku.”
Maka ia menjawab, “Muhammad”
Teman itu berkata, “Lalu saya
membuka kain dari muka ayahku, tiba-tiba ia telah putih. Maka saya tidak pernah
meninggalkan shalawat kepada Nabi saw setelah itu.”[]
No comments:
Post a Comment