Atha’ bin Yasar berkata, “Apabila
tiba malam pertengahan bulan Sya’ban, maka suatu lembaran diserahkan kepada
malaikat pencabut nyawa, lalu dikatakan, “Cabutlah pada tahun ini orang ada
dalam lembaran ini.”
“Tiada suatu hari melainkan
malaikat pencabut nyawa menyelidiki setiap rumah sampai tiga kali. Maka
barangsiapa mereka yang telah menyempurnakan rezeki dan telah habis ajalnya,
maka dicabut nyawanya. Apabila ia dicabut nyawanya, maka keluarganya
menghadapinya dengan jeritan dan tangisan. Lalu malaikat pencabut nyawa
memegang kayu sisi pintu dan berkata, “Demi Allah, saya tidak memakan rezekinya
dan tidak menghilangkan umurnya dan tidak mengurangi ajalnya. Dan sesungguhnya
aku akan kembali sehingga aku tidak meninggalkan seorang pun di antara kamu.”[]
No comments:
Post a Comment