Sunday, April 7, 2013

Pemabuk Yang Diampuni


Diceritakan bahwa seorang laki-laki pemabuk dan pembuat onar meninggal dunia di salah satu sudut kota Bashrah. Lalu istrinya tidak menemukan orang yang membantunya dalam membawa jenazah, maka sang istri menyewa dua orang kuli untuk membawanya ke mushalla dimana tidak ada seorang pun yang melakukan shalat baginya, kemudian istrinya membawa jenazah itu ke sebuah padang sahara untuk dikebumikan.

Di atas bukit yang dekat dengan tempat kuburan itu ada seorang ahli zuhud, lalu istri itu melihat sang ahli zuhud seperti menanti kepada jenazah dan bermaksud melakukan shalat atasnya.

Maka tersebarlah berita bahwa seorang ahli zuhud turun dan melakukan shalat bagi si tukang onar, dan banyak orang heran atas sikap orang zuhud itu.
Maka sang ahli zuhud berkata, “Dikatakan kepadaku di waktu tidur, turunlah ke tempat si fulan, maka kamu melihat jenazah disana yang tidak ada seorang pun bersamanya selain istrinya, lalu kerjakan shalat atasnya, sesungguhnya dia diampuni.”

Maka bertambahlah keheranan manusia, lalu orang ahli zuhud itu memanggil istrinya dan ia bertanya kepadanya tentang keadaan sang jenazah tentang bagaimana keadaan ia semasa hidup. Istri itu menjawab, “Seperti yang telah diketahui, ia sepanjang harinya di warung khamr, disibukkan dengan meminum khamr.”

Orang ahli zuhud itu bertanya, “Ingat-ingatlah, apakah kamu melihat padanya suatu amal kebaikan?”
Istri itu menjawab, “Ya, tiga perkara. Pertama, ia setiap hari sadar dari mabuknya di waktu shubuh, maka ia mengganti pakaiannya, berwudhu dan melakukan shalat Shubuh dalam jamaah, kemudian ia kembali ke warung khamr dan menyibukkan diri dengan kefasikannya. Kedua, bahwa dalam rumahnya selamanya tidak pernah sunyi dari satu atau dua anak yatim, dan perbuatan baiknya kepada mereka itu lebih banyak daripada perbuatannya kepada anak-anaknya dan ia sangat memperhatikan keadaan anak yatim itu. Ketiga, bahwa ia sadar di tengah-tengah mabuknya pada kegelapan malam, lalu ia menangis dan berdoa, “Wahai Tuhan sudut manakah dari sudut-sudut neraka Jahannam yang Engkau bermaksud memenuhi dengan orang keji ini.”

Lalu orang zuhud itu pergi dan telah hilang kemusykilannya tentang urusan orang yang meninggal dunia itu.[]

No comments:

Post a Comment