Tuesday, April 10, 2012

Kisah Pertaubatan Kaum Salah Seorang Nabi as

Sa’id bin Sinan Al Himshi berkata; Alah SWT pernah memberi wahyu kepada salah seorang nabi-Nya, “Sesungguhnya azab Allah akan menimpa kaummu.”

Kemudian sang Nabi memberitahukan kepada kaumnya tentang hal tersebut dan sekaligus memerintahkan agar mereka mengajak keluar orang-orang terhormat untuk bertaubat bersama-sama.

Mereka pun akhirnya meninggalkan rumah masing-masing, dan sang Nabi memerintahkan agar ada tiga orang di antara orang-orang terhormat tersebut menjadi wakil mereka untuk berdoa kepada Allah SWT. Dan berangkatlah rombongan tersebut dengan dipimpin oleh ketiga delegasinya.

Sesampainya di tempat tujuan, salah seorang dari ketiga delegasi terhormat itu ada yang memulai untuk berdoa, “Ya Allah, dalam kitab Taurat yang telah Engkau turunkan pada hamba-Mu Musa, Engkau telah memerintahkan kepada kami agar tidak menolak orang yang meminta-minta ketika mereka telah berdiri di depan pintu rumah-rumah kami. Sekarang kami termasuk di antara sekian banyak orang yang mohon kepada-Mu yang telah siap berdiri di depan pintu-pintu-Mu. Oleh karenanya, hendaklah Engkau tidak menolak orang yang memohon kepada-Mu!”

Wakil kedua kemudian berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan kepada kami dalam kitab Taurat yang telah Engkau turunkan kepada hamba-Mu Musa agar kami senantiasa memberikan ampunan kepada siapapun yang menganiaya diri kami. Sekarang kami telah menganiaya diri sendiri, maka ampunilah kami atas kesalahan kami.”

Lalu tiba giliran wakil ketiga yang berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan kepada kami dalam kitab Taurat yang telah Engkau turunkan kepada hamba-Mu Musa dan telah memerintahkan kepada kami agar senantiasa memerdekakan budak belian. Kami adalah hamba dan abdi-Mu, maka merdekakanlah hamba-hamba-Mu ini!”

Akhirnya Allah pun memberikan wahyu kepada Nabi-Nya yang intinya, bahwa Allah telah menerima taubat mereka dan juga telah mengampuni dosanya.

(Ibnu Qudamah Al Maqdisy. Mereka yang kembali, ragam kisah taubatan nashuha. Penerbit Risalah Gusti. Surabaya. 1999)

No comments:

Post a Comment