Tuesday, April 10, 2012

Kisah Pertaubatan Seorang Pendeta Bani Israil

Diriwayatkan dari Mughits bin Sumayyin:
Di kalangan Bani Israil dulu ada seorang pendeta yang beribadat di sebuah pertapaan selama 60 tahun. Pada suatu hari dia memandang ke ujung langit, lalu dia kagum pada bumi. Dia berkata “Sebaiknya aku turun dan kemudian mendaki di atas gunung, sehingga aku dapat melihat-lihat pemandangan alam di sana.”

Orang itu lalu turun dengan berbekal sepotong roti. Tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri dan merayunya dengan membuka aurat di depannya. Si pendeta itu pun tidak dapat menguasai diri, bahkan akhirnya terjerumus dalam suatu perbuatan yang dilarang oleh agama dan akhirnya ia meninggal seketika itu juga.

Setelah si pendeta itu meninggal, datanglah seseorang yang kemudian diberi sepotong roti pendeta itu, dan orang itu akhirnya meninggal pula.

Kemudian amal ibadatnya selama 60 tahun itu didatangi dan diletakkan di telapak tangannya. Sementara semua kesalahannya juga diletakkan di telapak tangannya, kemudian ditimbang. Dan ternyata amalnya yang kalah. Setelah itu didatangkan amal (roti) tadi yang selanjutnya ditimbang dengan kesalahannya, ternyata roti dapat mengalahkan semua kesalahannya.

(Ibnu Qudamah Al Maqdisy. Mereka yang kembali, ragam kisah taubatan nashuha. Penerbit Risalah Gusti. Surabaya. 1999)

No comments:

Post a Comment