Friday, April 6, 2012

Kisah Pertaubatan Seorang Raja dari Bani Israil (1)

Diriwayatkan dari Abdul Wahid bin Zaid, pada zaman dahulu pada kaum Bani Israil terdapatlah seorang ahli ibadah kepada Allah. Dia tiada mempunyai sesuatu yang berharga, kecuali sekedar selembar kain jubah wool dan sebuah geriba tempat air untuk memberi minum kepada orang-orang yang membutuhkannya.

Ketika menjelang sakaratul maut, dia sempat berkata kepada sahabat-sahabatnya, “Aku tidak akan meninggalkan harta benda sedikit pun kecuali sekedar kain jubahku dan sebuah geriba ini, karena aku tidak akan sanggup membawanya pada hari kiamat nanti. Sepeninggalku nanti, berikanlah barang-barang itu kepada si Fulan yang menjadi raja agar ia membawanya beserta harta benda yang dimilikinya!”

Pada akhirnya laki-laki itu pun menghembuskan nafas terakhir, semua temannya lalu memberitahukan perihal apa yang diwasiatkan oleh sang ahli ibadah itu kepada raja mereka. Mendengar cerita mereka itu sang raja berkata, “Orang yang ahli ibadah ini tidak mampu membawa kain jubah dan geribanya, sedangkan aku yang membawa dunia, tentu aku lebih tidak mampu.”

Setelah berkata demikian, sang raja tersebut mengambil kain jubah itu dan mengenakannya serta diambilnya pula geriba tempat air kemudian keluarlah dia dari istananya untuk memberikan minum kepada semua orang yang membutuhkannya.

(Ibnu Qudamah Al Maqdisy. Mereka yang kembali, ragam kisah taubatan nashuha. Penerbit Risalah Gusti. Surabaya. 1999)

No comments:

Post a Comment